°ี•╬ีρя∂ςξtyø•''•ς∂иδyี╬•

Example

Sabtu, 07 Mei 2011

DI MANAPUN ENGKAU AYAH


Ayah.....
Mungkin malam saat aku sentuhkan jari ini di heningnya sepi
Engkau sedang melihatku.
Mungkin saat sunyi ini menghantar kepedihan ingatanku
Engkau masih membelai kekanakanku dengan nasihatmu.

Ayah....
Jasadku tak lelah berdo'a sore tadi
Batinku tetap kepadamu hingga esok pagi
Kesalihanku tak mampu membuka hijab
Namun ketulusanku insyaAllah membelaimu sejuk

Ayah....
Engkau tuturkan adiinunnasihah
Tentang agama yang engkau nasihatkan padaku
Engkau bentuk akhlaqul kharimah
Yg dalam dirimu kau mendarah dagingkan di tubuhku
Engkau ajarkan taslimul qalbi
Tentang penyerahan hatimu pada Illahi
Engkau ajarkan salamatunnas minallisan wal yad
Tentang kasihmu pada kami

Ayah....
Entah kini engkau bersemayam
Di bumi yang paling nyata
Atau dimensi yang paling maya
Hatimu penuh ukhuwah
Tutur nasihatmu masih terasa lekat
Anakmu masih membangun bakat

Ayah....
Anakmu masih disini bersama wanita yang kau cintai
Anakmu masih disini berjuang untukmu
Anakmu menjadi dewasa dalam kasih sayang
Anakmu masih mengirim rangkaian do'a kepada yang haq yang paling haqiqi

Menjelang masa tuaku nanti...
Akan ku riwayatkan kerut pipimu
Detuk jantungmu yang semakin lama mengeluh
Urat uratmu yang semakin terputus
Kegagahanmu yang mulai terkulai
Dan nama baikmu yang tetap terjaga
Kepada anak anakku dan cucuku kelak.

Ayah....
Di manapun engkau bersemayam
Entah di bumi yang paling nyata
Ataukah dalam dimensi yang paling maya
Anakmu semakin tua.....
Tunggu aku menghampirimu...


Air mataku untukmu....
Ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar